Tupai dan Semut Hitam
Sumber: bumidanlangit.wordpress.com

Kata Alkitab / 6 February 2015

Kalangan Sendiri

Tupai dan Semut Hitam

Tiurma Ida Purba Official Writer
16848

Alkisah di sebuah kota kecil ada seorang petani yang sedang duduk di tepi sawah. Dia duduk sambil memandangi sawahnya yang luasnya tidak seberapa itu. Disamping sawah tersebut ada juga ladang miliknya. Di ladang tersebut, ia menanam pohon rambutan, pohon sirsak dan mangga.

Hatinya sangat senang melihat pohon-pohonnya yang akan panen. Sambil menghitung berapa banyak buah yang akan dihitung dan keuntungan yang dia dapat, tiba-tiba ia melihat seekor tupai meloncat dari pohon satu ke pohon lainnya.

Lalu, muncullah kesedihan dalam hatinya bahwa tupai akan merusak panennya tahun ini. Ternyata, wajah petani tersebut menggoreskan rasa haru pada semut hitam.  Raja semut hitam yang melihatnya segera mengumpulkan pasukannya untuk mengusir tupai tersebut. Jadi, semut hitam berbaris dari akar pohon yang paling bawah sampai batang pohon yang paling tinggi. Tupai yang melihat semut hitam berbaris langsung pergi dari pohon ladang tersebut. Konon, semut hitam adalah musuh dari tupai. Karena kekompakan semut hitam dan jumlahnya banyak, maka tupai tidak berani dengan semut hitam.

Petani tersebut lalu penasaran, mengapa tupai tersebut pergi dari ladangnya. Padahal, dia yakin tidak akan ada yang bisa menangkap tupai. Tupai adalah binatang yang sangat pandai dalam meloncat. Karena kepandaiannya itulah, banyak petani yang menjadi rugi karena buah panennya banyak di rusak oleh tupai.  Lalu petani tersebut, mendekati pohon tersebut dan melihat semut yang berbaris di pohonnya. Petani tersebut sangat bersyukur, karena semut hitam telah berhasil mengusir hama tupai dari ladangnya.

Kisah ini mengingatkan bahwa sepandai-pandainya tupai meloncat, pasti akan jatuh juga. Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini. Sepandai apapun Anda, tentunya Anda pasti memiliki kekurangan. Contohnya saja: Tupai yang pandai meloncat, tetap memiliki kekurangan. Kekurangannya yaitu takut pada semut hitam.

Tuhan sudah memberikan talenta kepada Anda, gunakanlah sebaik-baiknya dalam hal positif. Ketika satu orang diberikan talenta dalam bermain musik, bukan berarti orang tersebut juga pandai dalam bidang lain. Maka dari itu, bersyukurlah apapun talenta yang Tuhan berikan pada Anda. Tetaplah rendah hati, meskipun orang lain tidak sepandai Anda.

 

Sumber : jawaban.com by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami